Sunday, September 19, 2010

Fenomena "Alay" di Kalangan Generasi Muda

Kring…. bunyi ponsel saya berdering dan langsung saya buka ada SMS dari rekan saya yang tidak perlu saya sebutkan namanya. Setelah dibuka isi SMS itu… Pusing pisan, bacanya soalnya tulisannya itu ngga tau pake bahasa apa. Tapi setelah saya telusuri huruf per huruf ternyata isinya nanyain nanti mau pulang ke rumah ngga?. Asal kalian tau, waktu yang saya butuhkan untuk memahami SMS itu sekitar 10 menit.Itulah sekelumit pengalaman saya mengenai fenomena kata-kata aneh yang saat ini sedang musim dan selalu eksis di Facebook, Twitter, SMS dan lain-lain. Orang-orang di kaskus menyebut bahwa orang-orang yang menggunakan bahasa-bahasa aneh itu disebut dengan ALAY.

Setelah saya mencoba mencari apa sih yang disebut dengan alay. Akhirnya setelah membaca beberapa sumber akhirnya saya simpulkan alay adalah singkaran dari “anak layangan”. Pokoknya anak anak nora banget, gayanya sok asik.

Secara teknik ada beberapa cara orang nulis yang katanya disebut dengan tulisan alay diantaranya adalah :

Menulis dengan mencapur adukan huruf besar dan huruf kecil dan terkadang dengan simbol-simbol.
Menulis dengan mencampur adukan antara bahasa asing dengan bahasa Indonesia disertai dengan menambah-nambahkan huruf yang ngga penting.
Jika fenomena ini dibiarkan, maka mungkin 10 atau 20 tahun mendatang kita akan kehilangan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal mereka, di sekolah masing-masing diajarkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mungkin pola pikir mereka yang memandang bahwa jika menggunakan kata-kata “alay” seperti itu terlihat gaul oleh teman-temannya.

Untuk mencegah fenomena “alay” yang merebak di facebook, maka akhir-akhir ini facebook melarang penggunaan nama yang mengandung karakter-karakter “alay”

Berikut ini adalah link ke sebuah posting di kaskus yang menjelaskan mengenai ciri-ciri alay.

No comments:

Post a Comment